Sunday, November 22, 2015

Studi Kasus PT Kalbe Farma Manajemen umum


Studi kasus Kalbe, mengenai mahalnya obat serta perawatan membuat angka kematian yang dialami penderita kanker tergolong tinggi.

Sebagai perusahaan obat ternama, Kalbe berinisiatif meminimalisir jumlah kematian yang disebabkan kanker dengan membangun pabrik obat kanker di dalam negeri.

Menurut Direktur PT Kalbe Farma, Michael Buyung, pabrik yang dibuat berdasarkan studi kasus Kalbe diharapkan mampu menekan harga obat kanker, sehingga biaya berobat para penderitanya akan jauh lebih murah.

Dari data BPJS Kesehatan, tercatat antara Januari hingga Juni 2014 terdapat 88.106 kasus rawat jalan akibat penyakit kanker dengan biaya klaim mencapai Rp.124,7 miliar. Sedangkan untuk penderita kanker rawat inap terdapat 56.033 kasus dengan total klaim mencapai Rp. 313,1 miliar.

Sebelumnya obat kanker yang dipasarkan Kalbe di Indonesia diimpor dari luar negeri, kini belajar dari studi kasus kalbe obat kanker diproduksi serta dikemas sendiri. Sehingga Kalbe hanya perlu mengimpor bahan bakunya saja.

Sebuah sumber dari salah satu artikel berita depok, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady, mengatakan obat kanker yang dibuat di Indonesia berdasarkan studi kasus Kalbe dapat digunakan untuk kemoterapi, nutrisi untuk pasien kanker, dan terapi penunjang kemoterapi.

Dari studi kasus Kalbe, diharapkan pembangunan pabrik obat kanker mampu mengendalikan angka kematian akibat penyakit tersebut.

Berdasarkan studi kasus, penyakit kanker disebabkan karena adanya DNA sel yang bermutasi dan ketika sel membelah melalui proses mitosis, DNA yang rusak disalin ke dalam sel yang baru. Setelah sel akan menyebar dan membentuk tumor atau kanker.

Analisa

Dengan teknologi terkini dan melalui transfer teknologi dari partner yang berpengalaman dalam memproduksi obat kanker, pabrik obat onkologi ini siap memproduksi sekitar 55 juta unit obat kanker jenis tablet dan injeksi per-tahun.Tidak hanya obat paten, namun juga obat generik untuk pasien kanker.

Industri farmasi di Indonesia seperti halnya industri farmasi dunia merupakan industri yang terfragmentasi. PT Kalbe Farma Tbk merupakan perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Menarik untuk dikaji dari segi strategi bisnis dan strategi bersaing karena PT Kalbe Farma Tbk tetap menempati posisi pertama dalam beberapa tahun terakhir. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis strategi bersaing PT Kalbe Farma Tbk dengan terlebih dahulu menganalisis peluang, ancaman, kekuatan, kelemahan dengan analisis eksternal dan internal perusahaan. Penelitian ini merupakan studi kasus pada PT. Kalbe Farma Tbk. Data yang digunakan adalah data internal dan eksternal perusahaan. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan menganalisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan dilanjutkan dengan analisis SWOT.

Analisis faktor eksternal dengan menggunakan analisis industri yang terdiri dari karakteristik industri, five competitive forces, driving forces, strategic group mapping, dan key success factors. Analisis faktor internal dilakukan dengan menganalisis bidang fungsional seperti bidang pemasaran dan penjualan, produksi dan sistem kualitas, sumber daya manusia, riset dan pengembangan, serta supply chain dan sistem informasi. Identifikasi strategi diperoleh dari analisis SWOT

Yang menjadi ancaman bisnis bagi Kalbe adalah: tingkat persaingan di masa datang yang makin tinggi, trend kenaikan biaya pengembangan produk, trend penurunan pertumbuhan industri dalam jangka panjang. Dari analisis faktor internal Kalbe memiliki banyak kekuatan yaitu skala ekonomi, kemampuan manajemen supply chain yang baik, dan kemampuan mengembangkan produk me too, fasilitas plant dan peralatan yang memadai, merek yang kuat dan dikenal, reputasi perusahaan, sistem mutu yang unggul, kemampuan distribusi yang kuat, kondisi finansial yang kuat, pemimpin pasar, produk unggulan, lini produk yang luas, dan pengakuan (awards) yang diperoleh

SUMBER:



Facebook  Twitter  Google+ Instagram

No comments:

Post a Comment