Tuesday, March 29, 2016

Panduan KARANGAN DAN PENULISAN KARYA ILMIAH

K

arya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

Tujuan Karya Ilmiah

  • Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  • Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  • Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
  • Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
  • Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah Bagi Penulis

  • Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif.
  • Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.
  • Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan.
  • Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis.
  • Memperoleh kepuasan intelektual.
  • Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan.
  • Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.

Kerangka Karangan

Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. Kerangka karngan yang belum final di sebut outline sementara sedangkan kerangka karangan yang sudah tersusun rapih dan lengkap di sebut outline final.

Sebelum membuat kerangka karangan perlu kita susun selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar di tengah jalan.karangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.kerangka belum tentu sama dengan daftar isi,atau uraian per bab.Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.

Manfaat kerangka karangan

  • Kerangka karangan akan mempermudah pengarang menuliskan karangannya,dan dapat mencegah pengarang mengolah suatu ide sampai 2 kali,serta mencegah pengarang keluar dari sasaran yang telah di tetapkan.
  • Kerangka karangan akan membantu pengarang mengatur atau menempatkan klimaks yang berbeda-beda di dalam karangannya.
  • Bila kerangka karangan telah tersusun rapi,berarti separuh karangan sudah “selesai” karena semua ide sudah dikumpul,dirinci dan diruntun dengan teratur.pengarang tinggal menyusun kalimat-kalimat saja untuk “membunyikan” ide dan gagasannya.
  • Kerangka karangan merupakan miniatur dari keseluruhan karangan.melalui kerangka karangan ,pembaca dapat melihat intisari ide serta struktur suatu karangan.
Nah setelah itu baru kita buat ketangka karya ilmiahnya. Kerangka karya ilmiah terdiri dari
  1. Judul
  2. Lembar Pengesahan
  3. Abstrak/Ringkasan
  4. Kata Pengantar
  5. Daftar Isi
  6. Daftar Tabel
  7. Daftar Gambar
  8. Daftar Lampiran
  9. Daftar Istilah dan atau Daftar Singkatan
  10. BAB I Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran)
  11. BAB II Tinjauan Pustaka
  12. BAB III Bahan dan Metode Penelitian (bentuk penelitian, subjek penelitian, ukuran sampel, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur penelitian, cara pemeriksaan/pengukuran, analisis data, tempat dan waktu penelitian, jadwal penelitian, alur penelitian)
  13. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
  14. BAB V Kesimpulan dan Saran
  15. Daftar Pustaka
  16. Lampiran
Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain :
  1. Tahap Persiapan
  2. Tahap Pengumpulan data
  3. Tahap Pengorganisasian
  4. Tahap Pemeriksaan/ penyunting konsep
  5. Tahap Penyajian

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan dilakukan:

Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan.
  • Topik yang akan di pilih harus ada di sekitar penulis.
  • Topik yang di gunakan merupakan topik paling menarik.
  • Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
  • Memilki data dan fakta yang obyektif serta mencukupi.
  • Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
  • Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
  • Pembatasan topik atau penentuan judul.
Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
  • Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
  • Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
Pembuatan kerangka karangan (outline)
  • Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
  • Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
  • Pembuatan rencana daftar isi dari karya ilmiah.

2. Tahap Pengumpulan Data

  • Pencarian keterangan dari bahan bacaan atau referensi.
  • Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
  • Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
  • Melakukan percobaan dilabolatorium atau pengujian data di lapangan.

3. Tahap Pengorganisasian

  • Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali lalu dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
  • Pengkonsepan karya ilmiah dilakukuan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

4. Tahap Pemeriksaan atau Penyuntingan Konsep (Editing)

Tahap ini bertujuan untuk :
  • Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
  • Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.
  • Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.
  • Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD

5. Tahap Penyajian

Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
  • Segi kerapian dan kebersihan.
  • Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
  • Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.

Facebook  Twitter  Google+ Instagram

No comments:

Post a Comment